Sidang Semu Mahasiswa IAIM NU Metro Lampung.
Praktek pengenalan lapangan (PPL) mahasiswa Fakultas Syariah IAIM NU Metro Lampung tahun 2020 telah selesai. Hari ini Kamis 10 September 2020 telah dilakukan penarikan oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) di Pengadilan Agama Metro Kelas I A. Pada acara penarikan tersebut sebelumnya dilakukan persidangan semu oleh mahasiswa PPL.
Mahasiswa PPL IAIM NU Metro Lampung berjumlah 10 orang tersebut akan kembali ke kampus untuk mengikuti kegiatan akademis sebagaimana biasa. Praktek Pengenalan Lapangan (PPL) merupakan satu mata kuliah yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa untuk semua program studi di Fakultas Syariah.
Dengan kegiatan PPL tersebut diharapkan mahasiswa dapat menambah pengalaman dan wawasan di bidang peradilan yang nantinya menjadi bekal ketika mahasiswa sudah menyelesaikan studinya dan menerapkannya di masyarakat dan dunia kerja.
Ketua Pengadilan Agama Metro Dalam Sambutan memberikan bekal kepada Mahasiswa dengan 6 Syarat menuntut ilmu menurut kitab Ta’lim Muta‘alim.
- Kecerdasan
Ulama membagi kecerdasan menjadi dua yaitu: yang pertama, muhibatun minallah (kecerdasan yang diberikan oleh Allah). Contoh, Seseorang yang memiliki hafalan yang kuat.Yang kedua adalah kecerdasan yang didapat dengan usaha (muktasab) misalnya dengan cara mencatat, mengulang materi yang diajarkan, berdiskusi dll.
2. Bersungguh-sungguh
Barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka ia akan mendapatkan kesuksesan. Begitu pula dalam menuntut ilmu, kesungguhan adalah salah satu modal untuk menguasai ilmu yang sedang kita pelajari.
Pepatah mengatakan: Man Jada wa Jadda “Siapa bersungguh-sungguh pasti dapat”.
3. Kesabaran
Dalam menuntut ilmu dibutuhkan kesabaran, sabar dalam belajar, sabar dalam diuji, sabar dalam segala hal yang kita alami dalam proses menuntut ilmu, sabar dalam menjalani hukuman sekalipun jika ada.
Hidup ini adalah ujian, pasti Allah akan uji kesungguhan kita dalam menuntut ilmu, jikalau kita lolos dalam menjalaninya maka kita akan dinaikan tingkat kita dari yang sebelumnya.
Pepatah mengatakan, “Orang yang cerdas adalah orang yang tidak akan pernah berhenti belajar.
4. Biaya
Dalam menuntut ilmu tentu butuh biaya (bekal), tidak mungkin menuntut ilmu tanpa biaya (bekal). Contoh para imam, Imam Malik menjual salah satu kayu penopang atap rumahnya untuk menuntut ilmu.
Imam Ahmad melakukan perjalanan jauh ke berbagai negara untuk mencari ilmu. Beliau janji kepada Imam Syafi’i untuk bertemu di Mesir akan tetapi beliau tidak bisa ke Mesir karena tidak ada bekal. Seseorang untuk mendapat ilmu harus berkorban waktu, harta bahkan terkadang nyawa.
5. Bimbingan Guru
Salah satu hal yang paling penting dalam menuntut ilmu adalah bimbingan dari seorang guru. Terlebih belajar ilmu agama Islam, haruslah sesuai dengan bimbingan guru. Belajar agama Islam janganlah secara otodidak semata, karena akan menjadi bahaya jika salah memahami suatu teks ayat atau hadits.
Dikarenakan begitu pentingnya bimbingan guru, maka kita haruslah menghormati dan memuliakan guru. Hal ini semata-mata untuk mendapatkan ridha guru yang pada akhirnya akan mengantarkan kita kepada Allah.
6. Waktu Yang Lama
Dalam menuntut ilmu butuh waktu yang lama. Tidak mungkin didapatkan hanya dalam hitungan bulan saja.
Imam Al-Baihaqi berkata:”Ilmu tidak akan mungkin didapatkan kecuali dengan kita meluangkan waktu”.
Jangan pernah patah semangat, wabil khusus untuk Mahasiswa IAIM NU Metro Lampung, masih banyak yang harus kalian pelajari di dunia ini dengan waktu yang sangat terbatas. Pungkas beliau (by)